Loading...
Sunday, March 06, 2016

Melihat Gerhana Matahari Total dengan Mata Telanjang

Gerhana Matahari Total (GMT) di Indonesia akan terjadi tanggal 9 maret 2016 pada pukul 07:52 bertepatan dengan hari Nyepi umat hindu. Fenomena yang hanya terjadi setiap 350 tahun sekali ini hanya terjadi diwilayah Indonesia dan samudera pasifik, maka tidak salah banyak pihat yang menantinya.
Gerhana matahari total adalah fenomena alam dimana posisi atau kedudukan matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Kedudukan matahari, bulan, dan bumi dalam satu garis lurus ini menyebabkan sebagian permukaan bumi akan terkena bayangan gelap bulan. Akibatnya wilayah-wilayah yang terkena bayangan gelap bulan, tidak melihat matahari.  
Dalam release resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), disebutkan bahwa jalur GMT 2016 akan melewati 11 provinsi dengan durasi waktu berbeda-beda, Palembang (1 menit 52 detik), Bangka Belitung (2 menit 10 detik), Balikpapan (1 menit 9 detik), Luwuk (2 menit 50 detik), Sampit (2 menit 8 detik), Palu (2 menit 4 detik), Ternate (2 menit 29 detik), Palangkaraya (2 menit 29 detik), Poso (2 menit 40 detik), Halmahera (1 menit 36 detik).
Sedangkan orang-orang yang berada di Kota Padang, Jakarta, Bandung, Jakarta, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon hanya bisa menikmati fenomena gerhana matahari sebagian.

Boleh atau tidak melihat gerhana matahari dengan mata telanjang

Jika ingin melihat fenomena gerhana matahari total kami menyarankan untuk mengunakan kacamata khusus yang dapat melindungi mata dari paparan sinar ultaviolet (UV) pada saat sebelum dan sesudah matahari tertutup karena pada saat itu paparan matahari sangat tinggi dan dapat berpotensi merusak mata. Pada saat kita menatap ke arah GMT maka akan menyebabkan pupil membesar dan sinar UV akan masuk ke dinding retina (macula). Fenomena ini akan menyebabkan kerusakan pada retina mata bahkan mengalami kebutaan.
Menyaksikan gerhana matahari dengan mata telanjang hanya dibolehkan saat matahari benar-benar sudah tertutup oleh bulan dan tidak dianjurkan untuk melihat gerhana sebagian dengan mata telanjang.
Dalam sebuah penelitian, yang dilakukan pada tahun 1999 setelah gerhana matahari terlihat di Eropa, 45 pasien menderita retinopati surya yang dirawat di sebuah klinik mata di Leicester di Inggris setelah melihat gerhana. 40 dari mereka telah dikonfirmasi memiliki semacam kerusakan atau gejala retinopati, sementara 5 dari mereka memiliki perubahan yang jelas terlihat di retina mereka. 20 pasien melaporkan nyeri pada mata, sementara 20 yang lain melaporkan masalah dengan penglihatan mereka. Dari kelompok terakhir, 12 orang melaporkan bahwa penglihatan mereka sudah kembali normal tujuh bulan kemudian, tetapi 4 dari mereka tetap mengalami gangguan penglihatan. Penelitian juga menunjukkan bahwa walaupun banyak kerusakan yang dapat disembuhkan atau sembuh dengan sendirinya, beberapa mungkin akan bersifat permanen.

0 komentar:

 
TOP