Bagi Indonesia bulan Ramadhan kali ini adalah bulan
suci yang sangat spesial, dikatakan spesial karena pada pertengahan bulan suci
ini akan lahir presiden baru yang akan memimpin indonesia 5 tahun kedepan. Pemimpin
ini akan menjadi penentu kemana indonesia
akan berlayar ditengah gelombang arus kemajuan.
Pada pemiliha
presiden 2014 ini hanya ada dua putra terbaik bangsa yang menjadi calon
presiden sehingga mau tak mau semua pendukung akan saling berhadapan satu sama
lain. Namun ditengah pesta demokrasi, semarak ramadhan yang sering kali diisi
dengan ibadah khidmat justru ditahun ini menjadi ajang fitnah antar sesama
saudara muslim, banyak orang yang khilaf atau mungkin dengan sengaja menghasut
seseorang tanpa berdasar, ada juga kelompok tertentu yang menganggap pilihannya
paling benar, lantas orang yang berbeda pilihan dianggapnya sesat dan dengan
terbuka menyuruh orang tersebut segera bertobat.
Tidak sebatas itu,
masih banyak lagi cara-cara yang sebenarnya tidak pantas dilakukan untuk mendukung
capresnya karena sejatinya ini bukan ajang judi melainkan mencari pemimpin yang
nantinya akan mengayomi seluruh masyarakat indonesia.
Dukungan Dr. Umar Wahid (Adik Gusdur) terhadap Jokowi |
Pagi ini saya
kebetulan ada lembur dikantor, dan saya sedikit kaget ketika melihat ada email
masuk dengan subject email bertuliskan "Cinta Indonesia" lantas saya
membukanya dan dengan seksama saya baca. Subhanallah… tulisan dari salah satu
manajer diperusahaan saya yang kebetulan beliau mendapat sms langsung dari Dr.Umar
Wahid (adik Gus Dur) yang notabene adalah dewan penasehat perusahaan. Isinya terkait
keresahan hatinya melihat lautan fitnah yang dengan sengaja didengungkan kepada
Jokowi ditempat-tempat yang sejatinya dimuliakan Allah. Dan diakhir pesannya Dr.
Umar Wahid mengambil sikap dengan mendukung Jokowi demi menantang pemecah belah
negeri ini.
Mungkin sebagian
orang beranggapan bahwa kampanye hitam adalah senjata paling efektif untuk
menghancurkan citra seseorang, menurut saya pribadi kampanye hitam hanya akan
menimbulkan kecurigaan dan kedengkian antar sesama yang pada akhirnya hanya
akan memporakporandakan simpul bhineka tunggal ika yang telah terjaga selama ini.
Sebelum kampanye
hitam gencar dialamatkan ke Jokowi, saya sendiri telah bersimpati terhadap sosok
Prabowo, terlepas dari kejahatan HAM yang dialamatkan terhadapnya Prabowo
adalah salah satu tentara yang berjasa terhadap negeri ini. Namun melihat betapa tak
beretikanya para pendukung Prabowo yang menghasut lawan politiknya dengan
berbagai macam cara, Pada akhirnya sebagai seseorang yang ingin melihat Indonesia damai, saya menjatuhkan
pilihan pada Jokowi. Saya melihat Jokowi sosok yang lebih santun untuk
berkopetensi, tidak menjelekan lawan dan memunculkan sisi kelebihan yang
dimiliki. Pertimbangan lain tidak bukan adalah orang-orang yang ada disekitar Jokowi
lebih banyak orang yang professional dan berprestasi. Atas nama warga Indonesia saya berkeyakinan bahwa ketika Indonesia dipimpin olehnya Indonesia akan
damai, bermartabat dan sejahtera.
0 komentar:
Post a Comment