Perubahan teknologi yang semakin cepat menjadikan ketidak selarasan antara aspek sosial dan kesiapan manusianya dalam mengikuti perubahan tersebut. Berbagai pembelaanpun muncul untuk mempertahankan status quo yang telah ada pada masyarakat, dari ketidak siapan manusia dalam mengikuti perkembangan teknologi sampai pada pengkajian antara ilmu alam dan ilmu sosial yang tidak seimbang.
Ilmu pengetahuan alam berkenaan dengan obat-obatan, teknologi dan berbagai hal yang jika dikaji akan terlihat hasil yang nyata, sedangkan ilmu pengetahuan sosial menyangkut pengkajian humanistik baik perilaku, adat budaya, psikologi dan segala aspek yang berkenaan dengan sosiologi masyarakat.
Adanya ketimpangan keduanya bisa disebabkan dari berbagai segi: (1) tersedianya lebih banyak dana untuk research ilmu alam dari pada ilmu sosial, (2)gejala alam tidak sekomplek gejala sosial, (3) orang dapat bersifat objektif dalam mengkaji ilmu alam tapi jauh kurang objektif dalam mengkaji ilmu sosial.
Golongan pesimistik beranggapan walaupun terjadi ketidak seimbangan ilmu sosial akan terus berkembang walaupun tidak secapat ilmu pengetahuan alam. Golongan lain beranggapan ketidak seimbangan tersebut justru akan menjerumuskan manusia pada jurang kehancuran.
Tukang becak sedang menunggu penumpang di pertigaan Jalan Kampung Utan sampaing kampus UIN Jakarta. pemandangan sangat kontras karena setiap 10 detik baik angkot dan ojek lulu lalang ditempat itu. |
0 komentar:
Post a Comment