Tidak sampai disitu saja, ajarannya mengenai NASAKOM yang pada mulanya dinamai “NASI-MARX” (Nasionalisme, Islam, dan Marxisme) lalu menjadi NASIOS (Nasionalisme, Islam, dan Sosialisme) dan pada akhirnya dinamai NASAKOM, digunakan bung Karno untuk membongkar splendid isolation dari ideologi- ideologi yang ada di Nusantara. Ajaran NASAKOM tersebut didasari atas keyakinan bung Karno bahwa komunis di Indonesia mempunyai unsur-unsur Nasionalisme yang kuat, seperti juga komponen-komponen yang lain yakni Nasionalisme dan Agama yang saling bersilangan. Keyakinan bung Karno tentang komunis dibenarkan oleh catatan sejarah yang mencatat negara-negara komunis/ sosialis/ blok timur ternyata satu persatu runtuh dari dalam stuktur ideologinya sendiri dan menjadi negara-negara nasional yang mandiri dan berdaulat.

Sebagai anak Jawa Timur Soekarno juga mempercayai leluhur pulau jawa, salah satunya Jayabaya. Keakraban Soekarno dengan Jayabaya ternyata tidak hanya pengetahuan teoritis saja, melainkan juga dalam hidup eksistensial praktis. Menjelang proklamasi kemerdekaan untuk ketiga kalinya Soekarno kedaerah Menang yang menurut sejarah tempat tersebut menjadi kekuasaan Jayabaya ketika bertahta. Ditempat itulah Soekarno menghubungkan dirinya dengan leluhur pulau jawa yang tertua dan tak lama kemudian Soekarno mengibarkan proklamasi kemerdekaan.
0 komentar:
Post a Comment