Sekedar sharing pengalaman pribadi bagaimana fresh graduate sangat tidak meyakinkan menjawab pertanyaan-pertanyaan interviewer. Pertama yang harus diketahui pembaca dalam hal ini posisi saya adalah sebagai interviewer. Sukur alhamdulillah saat ini tuhan memberi kepercayaan kepada saya untuk menduduki posisi kepala keuangan disalah satu perusahaan farmasi, secara tidak langsung diposisi tersebut mendorong saya untuk mengambil berbagai keputusan dalam kontek ini memberhentikan karyawan dan merekrut karyawan. Dalam perjalanan seperti pada umumnya wawancara kerja setelah para jobseeker melakukan tes wawancara, tes psikologi, dan tes lainnya, tes terakhir adalah tes dengan user, disinilah kunci diterima atau tidaknya jobseeker.
Bagi para fresh graduate menjadi hal yang sangat sulit untuk mempromosikan dirinya karena secara pengalaman nol, apalagi ditanya soal teknis pekerjaan sama sekali tidak ada gambaran. Hal tersebut juga pernah terjadi pada diri saya, saat itu saya baru pertama kali wawancara di bank plat merah, tahap 1-2 lolos, dan ditahap terakhir sebelum tes kesehatan saya gagal, ada dua kemungkinan yang bisa saya tarik dari kegagalan tersebut, bisa jadi saat penyampaian interview dengan manajer tidak meyakinkan atau mungkin dari minimnya pengalaman saya.
Beberapa hal yang harus disiapkan fresh graduate saat memasuki dunia kerja:
1. Dokumen Pendukung Kerja
Ini adalah syarat mutlak bagi semua pelamar kerja, sebelum memasuki interview awal biasanya para jobseeker ditanya kelengkapan dokumen seperti: ijazah, kartu identitas (KTP), foto diri 3x4 atau 4x6, curriculume vitae (CV), dan surat lamaran kerja, kartu keluarga (KK), akte kelahiran. Jangan lupa untuk menggandakan dokumen-dokumen tersebut karena setiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri untuk dokumentasi mereka. Saya sendiri pernah gagal wawancara kerja gara-gara foto tertinggal dan KTP lupa difoto copy, selain dokumen diatas anda juga harus menyiapkan syarat lainnya misalnya matrai dan NPWP.
2. Ubah Penampilan
Dunia kerja jauh berbeda dengan dunia pendidikan, saat kita masih kuliah penampilan tidak menjadi soal, celana robek-robek, rambut kucal, dan penampilan nyentrik tidak ada yang akan menegur kita. Malah ada anggapan semakin aneh penampilan semakin populer dikalangan teman-teman (pengalaman pribadi). Dunia kerja tidak demikian kerapian dan kebersihan menjadi kunci utama untuk dilirik perusahaan. Beberapa orang yang pernah saya wawancara terpaksa saya tolak gara-gara penampilan, waktu itu saya membutuhkan orang lapangan untuk menarik piutang perusahaan, calon ini sudah lolos 2 tahap seleksi wawancara HRD dan psikotes yang menurut saya nilainya sangat memuaskan. Kenapa saya tolak? Saat datang wawancara penampilannya tidak mencerminkan dimana ia akan berkerja, pakai celana levis, rambut gondrong dan mata merah. Tanpa berpikir panjang saya langsung menolak dan mencari kandidat lain.
3. Cari Tahu Profil Perusahaan
Perusahaan pada umumnya akan melihat seberapa antusias calon pekerjanya, dalam kesempatan tertentu mereka selalu menanyakan “apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?” jika jobseek dengan mantap menceritakan sejarah perusahaan, nama direktur, dan bidang usaha akan menjadi nilai tambah tersendiri dan kemungkinan diterima akan semakin besar.
4. Belajar Soal Psikotes
Dalam mencari calon pekerja dan Leader perusahaan-perusahaan bonafit tidak pernah melewatkan sesi Tes Psikotes, tahap ini murni untuk melihat seberapa mampu indivitu menenpati posisi tertentu, seorang yang mudah panik tentu tidak tepat ditempatkan sebagai customer servis dan masih banyak contoh lainnya. Tes ini juga dapat dipakai melihat emosional calon karyawan dan bagaimana individu mampu menyelesaikan masalah. Hasil dari psikotes tidak semata-mata keluar dari kemampuan anda, jika anda mau belajar tes psikotes hasilnya akan jauh lebih baik.
5. Cari Tahu Pertanyaan dan Jawaban Interview Kerja
Dimanapun anda akan interview/ wawancara pekerjaan pertanyaan yang akan muncul tidak akan jauh berbeda dari perusahaan lain. Wawancara sendiri dimaksudkan untuk mengetahui background karyawan, keluarganya, latar pendidikan, kemampuannya. Cobalah cari tahu diinternet jawaban-jawaban yang tepat agar perusahaan yakin bahwa anda adalah individu yang tepat untuk dipekerjakan.
6. Berani Menjual Diri
Kelemahan para fresh graduate adalah kurangnya percaya diri untuk memasarkan dirinya, padahal menyampaikan mimpinya beberapa tahun mendatang dihadapan interviewer adalah nilai positif yang menunjukan bahwa calon pekerja punya target dan efeknya dia akan semangat berkerja. Pada saat saya diinterview panel untuk posisi sekarang saya dengan percaya diri menyebut bahwa 2-3 tahun lagi saya akan menjadi manajer keuangan, apakah dilihat buruk? Tidak, seluruh jajaran management menyambutnya dengan antusias dan mendoakan saya. Kuncinya jangan malu dan jangan down saat ditanya sesuatu diluar kemampuan anda, seperti sanggup berkerja samapai larut malam? Siap ditempatkan diluar daerah? Itu adalah pertanyaan-pertanyaan jebakan untuk mengetahui konsistensi kita.
Semoga Bermanfaat!
0 komentar:
Post a Comment