Loading...
Sunday, January 03, 2016

Kilometer Nol Sabang, Titik Barat Penjaga Indonesia

Aceh terkernal dengan destinasi wisata pantai yang sangat indah, tetapi belum lengkap rasanya jika belum menginjakan kaki di Pulau Sabang. Selain menawarkan spot snorkeling di pantai Iboih, Pulau Sabang juga menyajikan destinasi wisata sejarah, yupss benar "kilometer nol Indonesia" adalah bukti dari perjuangan para leluhur kita untuk menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Masih hafal lagu nasional karya R. Surarjo dari sabang sampai merauke? awalnya lagu ini bersyair "Dari Barat sampai ke Timur, berjajar pulau-pulau" semenjak perebutan Irian Barat dan masuk kembali menjadi NKRI pada tahun 1960-an lagu tersebut menjadi "Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau". Istilah "Dari Sabang sampai Merauke" awalnya diucapkan oleh seorang perwira Belanda bernama Jenderal J.B. van Heutsz yang mengklaim kemenangan Perang Aceh pada 1904 sebagai kemenangan “Vom Sabang tot Merauke” kemudian selogan dipopulerkan oleh Presiden Soekarno.
Menjadi kembagaan tersendiri bagi pelancong seperti saya ini menginjakan kaki diujung barat Indonesia. Bukan hanya sekedar singgah lalu berfoto-foto lebih dari itu, mendatangi tempat ini juga memupuk dan menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian dari Indonesia. 
Bagi para traveler yang mau merencanakan untuk berkunjung ke Sabang, saya akan sharing rute dan biayanya supaya disiapkan dari jauh-jauh hari.

Rute dan Biaya Travel ke Pantai Sabang (Kilometer Nol Indonesia)

1. Bagi anda yang berada diluar Aceh titik keberangkatan saya buat dari Jakarta saja agar lebih gampang, untuk tiket pesawat dari Banda Soekarno-Hatta (Sutta) - Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) kurang lebih Rp.850.000 - Rp.2.000.000, jika anda pakai pesawat ekonomis harga tiket dibawah satu juta di hari biasa. Pesawat akan terbang dan translit di Bandara Kuala Namu Medan baru landing di Bandara SIM.
2. Jangan bermimpi ada taxi blue birds seperti di Jakarta, jika anda sudah sampai di Aceh anda akan diberi dua pilihan Damri atau taxi (mobil avansa hasil kerjasama pihak bandara dengan koperasi TNI AU) harga tiket kisaran Rp.50.000 - Rp.100.000 ke kota, sampai dikota beristirahatlah dulu dikedai kopi menikmati suasana syariah ditemani segelah kopi robusta ala nangroe.
3. Setelah menyiapkan amunisi untuk berpetualang, mari kita berangkat ke pelabuhan Ulee Kareng untuk menyebrangi lautan. Harga tiket yang dikenakan untuk kapal lambat Rp.25.000 dan kapal cepat Rp.85.000, bila waktu berlibur anda panjang cobalah dengan kapal lambat yang memakan waktu 4 jam perjalanan disana anda akan disuguhkan pemandangan laut yang luar biasa dengan ubur-ubur yang menghiasi kedalaman laut, namun bila waktu berlibur anda sedikit kapal cepat menjadi alternatif karena waktu tempuh relatif lebih cepat yakni 1,5 jam sampai ke Pelabuhan Balohan Sabang.
4. Sampai di Pelabuhan Balohan Sabang ada banyak jasa sewa motor untuk menjelajah seluruh sabang, harga sewa motor Rp.80.000/hari. Saran saya lebih baik sewa motor karena untuk menjelajah satu destinasi wisata ke tempat yang lain jarang sekali ada transportasi umum. Setelah anda menyewa anda bisa menuju pusat kota Sabang sekitar 9,9 Km atau 18 menit dengan motor. Untuk biaya penginapan anda bisa memilih beberapa tepat misalnya di pusat kota Sabang atau di resort ditepian Pantai Iboih (jarak Sabang-Pantai Iboih 22 Km atau 36 Menit), harga penginapan hanya berbeda seratus ribu perkamar, dihari biasa penginapan di Kota Sabang hanya Rp.200.000 dan di Bibir Pantai Iboih Rp.300.000,- pilihan kembali ke anda, kalau sedang honeymoon baiknya pantai karena suasananya sangat nyaman untuk berbulan madu. Saya tidak sedang bulan madu tapi memang ingin merasakan langsung suasana malam hari di bibir pantai Iboih jadi saya memilih dibermalam ditepian pantai.
Pantai Iboih
Kota Sabang
Bila bermalam di pantai dimalam harinya anda juga bisa membakar ikan yang beli dari nelayan sekitar. Untuk harga makanan saya hitung relatif murah dibandingkan dengan tempat wisata yang lain. Selain pemandangan yang indah anda bisa melakukan snorkeling di pantai Iboh, keindahan bawah lautnya jangan ditanya lagi biaya perorang Rp.250.000,- tetapi bila anda berkelompok akan semakin murah karena dihitung per perahu Rp.200.000 dan perlengkapan snorkling Rp.50.000/orang serta uang tambahan untuk satu pemandu Rp.100.000. Mahal?? tidak karena anda akan mendapat hal sebanding didalam air sana. Luar biasa indahnya....
5. Sudah puas bermain air saatnya jalan-jalan lagi ke Kilometer Nol Indonesia, jarak dari Pantai Iboih ke Kilometer Nol cukup dekat 3 Km menggunakan motor. Diperjalanan anda akan disuguhi pemandangan hutan tropis nan sejuk, tariklah napas sedalam-dalamnya karena anda tidak akan menemukan polusi disepanjang jalan. Selain itu kumpulan monyet kadang muncul di sepanjang jalan menunggu para travel melempar makanan.   

10 Menit perjalanan sampailah kita di Kilometer Nol Indonesia Sabang, layaknya destinasi wisata ada banyak warung yang menjajakan makanan dan sovenir seperti kaos kilometer nol dan masih banyak lagi. Ada juga mbak-mbak yang menawarkan sertifikat yang menandakan kalau kita sudah pernah datang ke kilometer nol indonesia.
Menara Kilometer Nol sedang berbenah
Saat saya sampai menara putih yang sebelumnya bediri dibelakang tugu sedang direnovasi, kabarnya ini proyek Pak Jokowi yang akan meninggikan lagi menara setinggi 65 meter. Waktu saya sampai menara baru 45 meter, semoga kalau sudah jadi benar-benar menjadi icon Kota Sabang dan lebih banyak menarik wisata. Letak Kilometer Nol Indonesia menjorok ke arah laut, anda bisa berfoto mengabadikan momen dan jangan lupa berdoa untuk keutuhan NKRI juga ya :)

0 komentar:

 
TOP