Beberapa hari belakangan ini umat islam merasa terusik dengan pernyataan calon presiden Amerika dari partai Republik, Donald Turmp melarang umat islam masuk ke Amerika Serikat (AS) dengan alasan negara tersebut sering menjadi teror umat islam, beginilah kutipan dari turmp "Begitu banyak Muslim seluruh dunia membenci Amerika Serikat sehingga penting bagi negeri itu untuk melarang mereka (umat muslim) masuk. Sampai kita bisa memilah dan mengerti masalah ini, mengapa mereka membenci kita, bahaya ancaman itu masih nyata. Negara kita tidak bisa lagi menjadi korban penyerangan bagi mereka yang hanya mengerti soal jihad, dan tidak punya rasa hormat terhadap kemanusiaan", pernyataan tersebut disampikan Turmp bebrapa jam sebelum dirinya berkampanye diatas kapal induk USS Yorktown.
Pernyatan anti islam tersebut adalah respon dari kejadian penembakan massal di San Bernardino, California, beberapa pekan lalu yang menewaskan 14 orang dan pelaku adalah imigran muslim. Dalam kesempatan lain turmp juga mengungkapkan ide melarang muslim masuk ke Amerika adalah upaya untuk mencegah terjadinya teror berkelanjutan, "Kita harus mencari tahu kenapa ada pihak dari golongan agama tertentu
ingin meledakkan gedung-gedung kita, menghancurkan kota-kota kita", ujarnya.
Lanjutnya larangan tersebut berlaku singkat jika semua bisa bergerak cepat dan benang merah sudah didapat. Menurut Turmp larangan ini tidak berlaku bagi warga muslim yang sudah menjadi warga negara Amerika tetapi sedang berkunjung ke luar negeri.
Nama Donald Turmp sendiri mulai dibicarakan masyarakat indonesia jauh sebelum pernyataan kontroversial ini keluar, 3 bulan lalu nama Trump menjadi terkenal karena memperkenalkan Ketua DPR RI Setya Novanto saat kampanye presiden beberapa waktu lalu. Belum terhapus dari ingatan masyarakat Indonesia kini Trump mucul dengan pernyataan rasisnya.
Respon Umat Islam
Berkat ucapannya yang menyinggung umat islam banyak pengusaha dan beberapa kalangan mencabut dukungannya, seperti yang terjadi di negara-negara arab proyek Damac Properties sebuah kawasan perumahan dan golf di Dubai yang tadinya menggunakan brand foto Turmp dengan putrinya beberapa hari ini sudah dicopot, juga Grup retail terbesar di Dubai, Landmark Group memutuskan tidak lagi
menjual produk properti milik kandidat calon presiden Amerika Serikat
(AS) dari Partai Republik Donald Trump di outlet Lifestyle mereka.
Tak terkecuali miliarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal dalam twitternya menyatakan Turmp telah mempermalukan Amerika Serikat dan sebaiknya mengundurkan diri saja dari bursa persiden AS 2016. "Kau tidak hanya memperlakukan GOP tapi seluruh Amerika. Mundurlah dari
pemilu presiden AS karena kau tidak akan pernah menang," tulis Alwaleed,
seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/12).
Komentar Trump soal larangan Muslim berkunjung ke AS telah membuatnya menuai
protes dari seluruh dunia. Petisi larangan Trump masuk Inggris telah
ditandatangani lebih dari 541 ribu orang.
Tidak cukup sampai disitu kecaman juga muncul dari pembeli waralaba Turmp Tower dari Turki. Miliuner Turki, Aydin Dogan, mengaku tengah meninjau kembali kerja sama bisnis mereka dengan kandidat bakal calon presiden AS itu. "Reaksi kami telah diungkapkan langsung kepada keluarga Trump. Kami
sedang mengkaji dimensi hukum hubungan kami dengan merek Trump," kata
Kural.
Trump tengah menghadapi kecaman dari berbagai kalangan, baik publik internasional secara umum, para rivalnya dalam perebutan kursi kepresidenan AS dan para politisi, maupun sejumlah rekan bisnisnya, usai melontarkan seruan soal pelarangan seluruh umat Muslim untuk memasuki AS.
Trump tengah menghadapi kecaman dari berbagai kalangan, baik publik internasional secara umum, para rivalnya dalam perebutan kursi kepresidenan AS dan para politisi, maupun sejumlah rekan bisnisnya, usai melontarkan seruan soal pelarangan seluruh umat Muslim untuk memasuki AS.
0 komentar:
Post a Comment