MLM atau Multi Level Marketing 10 Tahun kebelakang ini menjadi istilah populer bagi masyarakat Indonesia. Ditengok dari asal usul sejarahnya MLM lahir pada tahun 1934 di California, yakni pada saat perusahaan Nutrilite melakukan penjualan dengan metode baru dengan memberi tambahan pada distributor independen yang berhasil menjual produk, lalu merekrut anggota baru untuk ikut menjual produknya.
MLM juga selalu dikaitkan dengan peluang bisnis berpenghasilan pasif. Tetapi bagaimanapun disini saya harus berkata jujur apa adanya selama bertahun-tahun berkembang, MLM telah dengan cepat mendapat setempel buruk bagi dirinya sediri karena penjualan yang meragukan dan klaim palsu yang dibuat untuk anggota baru. Pertanyaan umum yang selalu terlintas dibenak kita: apakah MLM benar-bena Scam? (yang tidak tahu arti scam cari di google ya).
MLM juga selalu dikaitkan dengan peluang bisnis berpenghasilan pasif. Tetapi bagaimanapun disini saya harus berkata jujur apa adanya selama bertahun-tahun berkembang, MLM telah dengan cepat mendapat setempel buruk bagi dirinya sediri karena penjualan yang meragukan dan klaim palsu yang dibuat untuk anggota baru. Pertanyaan umum yang selalu terlintas dibenak kita: apakah MLM benar-bena Scam? (yang tidak tahu arti scam cari di google ya).
Mengidentifikasi Strategi MLM Penjualan
Seperti yang saya jelaskan diparagraf awal bahwa ide dasar dibalik bisnis MLM adalah mendirikan sebuah rantai distributor untuk menjual produk dan jasa atau merekrut anggota baru agar masuk kedalam rantai distributor. Pada dasarnya jenis strategi penjualan adalah satu suara, tetapi ada beberapa perbedaan yang melekat yakni cara mencari keuntungan yang kemudian memaksa anggota baru untuk menjual produk dan jasa yang mahal dan tidak populer. Apalagi ketika saat anda mendaftar mensyaratkan biaya tertentu, lalu memberikan peluang bagi anda untuk mengajak orang lain dan anda akan mendapat keuntungan. Jika itu yang terjadi maka bisnis MLM yang anda ikuti adalah Scam atau penipuan.
Biaya Produk MLM dan Penetapan Harga

Jual Langsung ke Pemasaran Konsumen VS Multi Level
Pemasaran langsung ke konsumen akhir adalah lebih aman dan cara ini yang lebih efektif untuk memulai sebuah bisnis. Anda tidak harus berurusan dengan semua skema pemasaran yang terkait dengan bisnis MLM penipuan. Kata-kata "penghasilan pasif" yang terlalu meyakinkan untuk rata-rata orang intinya tetap dibutuhkan kerja keras untuk mendirikan sebuah bisnis anda sendiri.
Ketika Anda melakukan pemasaran langsung ke konsumen bukan melibatkan bisnis MLM, Anda akan dapat menetapkan harga sendiri dan memastikan bahwa kualitas produk dan layanan yang Anda jual tinggi. Jangan tertipu dengan berpikir bahwa bisnis MLM adalah cara untuk membuat uang sederhana, cepat atau efisien. Jika produk MLM yang anda jual terlalu mahal dengan kwalitas rendah, konsumen dipaksa membayar hak istimewa untuk produk MLM anda, maka yang terjadi banyak komentar yang akan menuduh anda penipu, dan anda akan menemukan wajah anda merah dan bertanya dalam hati “macam mana aku ini menjual produk dengan merugikan orang lain”.
Ketika Anda melakukan pemasaran langsung ke konsumen bukan melibatkan bisnis MLM, Anda akan dapat menetapkan harga sendiri dan memastikan bahwa kualitas produk dan layanan yang Anda jual tinggi. Jangan tertipu dengan berpikir bahwa bisnis MLM adalah cara untuk membuat uang sederhana, cepat atau efisien. Jika produk MLM yang anda jual terlalu mahal dengan kwalitas rendah, konsumen dipaksa membayar hak istimewa untuk produk MLM anda, maka yang terjadi banyak komentar yang akan menuduh anda penipu, dan anda akan menemukan wajah anda merah dan bertanya dalam hati “macam mana aku ini menjual produk dengan merugikan orang lain”.
0 komentar:
Post a Comment